Rabu, 03 Maret 2010

Mengapa kita perlu SHALAT ?




Setelah a long and penat hari setelah bekerja, bagaimana susahnya seorang yang telah lelah untuk pergi ke mesjid dan berkonsentrasi dalam sholatnya kepada Allah SWT, Yang Maha Kuasa. Berlindung dibawah selimut dan hangatnya tempat tidur, bagaimana susahnya untuk berdiri ketika mendengarkan Azan dari seorang Mu`azzin: ¸ “Hayya allas Salaah”, “Hayya Allas Falaah”, "Come to prayer! Come to success!", “

Seorang doctor dan philosophy yang terkenal,  Ibn Sina (Avicenna), teringat suatu kenangan di dalam hidupnya. Dalam dinginnya malam, beliau dan budaknya sedang beristirahat di tempat penginapan, di daerah Khuraasaan. Di malam itu, beliau merasa haus, sehingga beliau harus memanggil budaknya untuk membawakan air untuk beliau.  Sedangkan budaknya tidak ada niat untuk bangun dari tempat tidurnya yang dingin, sehingga ia berpura2 tidak mendengar perintah tuannya. Tetapi akhirnya setelah panggilan yang berulang2, budaknya bangun dan mengambilkan air untuknya.  Tak beberapa lama, Azan yang indah mulai bergaung, Ibn Sina mulai berpikir tentang orang2 yang dipanggil untuk sholat itu.  Ia kagum kepada budaknya, pikirnya, “Budak saya, Abdullaah, selalu hormat  kepadaku dan mengagumi aku. Ia selalu menyampingkan keinginannya untuk memenuhi keinginanku. Tapi malam ini, ia lebih mementingkan keinginan pribadinya. Pikir Ibn Sina lagi, “Lihatlah Mu’azzin itu, yang harus bangun di malam yang dingin, dan mengambil air wudhu, kemudian memanggil2 kaumnya untuk bersaksi kepada keagungan Allah SWT. Maka Ibn Sinapun bersaksi, "I bear witness that there is none worthy of worship except Allaah. I bear witness that Muhammad is the Messenger of Allaah". Bahwa Tiada tuhan yang dapat disembah kecuali Allah SWT. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah. Ibn Sina mengakuti bahwa ia mempelajari Islam dengan dasar dari Cinta yang sebenar-benarnya, Cinta akan Allah. Cinta kepada  Allah yang sepenuh-penuhnya dengan ketaataan yang sesungguh-sungguhnya.

Surah Al Imran (3:31): Katakanlah {oh, Muhammad}: Jika kamu (benar-benar)  mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya  Allah akan  mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu, sebab Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Sholah: adalah sebuah Tangisan dari Dalam Jiwa.

Kesombongan dan kebanggaan diri, kadang membuat seorang manusia untuk bersikap seperti seorang tirani, seorang yang menginjak hak azazi manusia lainnya. Kadang banyak orang2 yang terbuai dengan kebanggaan dalam dirinya (Self Esteem, Self Importance), sehingga kadang orang tersebut meng-klaim bahwa dirinya adalah Yang Terhormat. Firaun atau Pharoah, Raja Mesir, adalah salah seorang yang meng-klaim dirinya sebagai Tuhan.  Dengan kebanggaan dan keangkuhannya, Pharoah/Firaun menyuruh  bangsa Israel untuk mematuhi dan mempercayai klaimnya dan membuat kehidupan mereka menjadi sengsara.

Tetapi apakah seorang manusia memang benar2 kuat dan besar sebesar egonya? Al Qur’an menjelaskan nature dari seorang manusia dalam surah Ar –Rum (30:54) {Allah Sahajalah yang menciptakan kamu berkeadaan lemah, dan memberikan kamu selepas kelemahan itu kekuatan, dan digantikan selepas kekuatan kelemahan dan rambut yang beruban. Dia mencipta apa saja yang Dia kehendaki. Sesungguhnya, Dialah yang Maha Mengetahui lagi Maha Berkuasa.}

Lemah pada permulaan hidupnya dan pada akhir hidupnya. Ini adalah sudah bagian dari manusia. Manusia begitu lemah dan begitu tergantung ketika lahir dimana seluruh waktunya tergantung pada orang tuanya dan keluarganya. Jika ia disia-siakan pada tahun perkembangan yang penting itu, ia tidak akan bisa survive.  Ia membutuhkan kasih saying dan harus diurus dengan hati2, tidak hanya di masa bayinya, tetapi masa kecilnya dan bahkan masa menjelang kedewasaannya.

Pada saat anak tersebut memasuki masa kedewasaan, pada saat itulah ia mulai dapat mengontrol kehidupannya sendiri. Ia mulai merasa bangga dengan kekuatan phisiknya, keindahan tubunya, dan kepintarannya. Ia mulai menganggap enteng orang2 yang kurang darinya, bahkah menghardik orangtuanya, yang mulai lemah kesehatan orang tua itu setelah mengasuhnya. Ia mulai menjadi tidak adil dan jahat.  Dengan kekuatannya, mulai memanipulate orang2 lain. Ia piker dirinya sebagai Tuan/ Raja/ Master, yang dapat bertingkah laku sesukanya.

Tetapi apakah ke-Muda-annya akan selalu langgeng? Hanya dalam beberapa decade, iapun akan kehilangan kekuatannya. Masa muda diganti dengan masa tua. Dan iapun menjadi lemah pada akhir hidupnya. Pesannya adalah jelas bahwa Allahlah, Tuhan kita, Master dari Manusia, Sang Pencipta, Sang Pemilik. Allah yang Esa, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Besar, yang tidak pernah lelah, yang tidak pernah tidur, yang tidak pernah istirahat, yang tidak tergantung pada siapa-siapa. Allahu Akbar!!

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita mengucapkan terima kasih dengan hangatnya kepada orang lain yang berbuat baik kepada kita.  Bagaimana dengan berterima kasih kepada Allah, Yang Dalam penuh kasihnya, telah mensupport kita dengan segala kebutuhan kita. Dengan memperhatikan keindahan dan kesempurnaan kita, adalah suatu upaya berterima kasih kepada Tuhan kita.

Sholat: Untuk meninggikan derajat orang-orang yang percaya.

Setelah Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai rasul, yang pertama kali diperintahkan Allah adalah Sholat. Malaikan Jibril datang kepadanya dan membuatkan air yang mengalir dari kumpulan batu. Dan malaikan Jibril menunjukkan kepada Nabi Muhammad SAW cara2 mengambil wudhu.  Malaikat Jibril juga menunjukkan cara-cara sholat.  Nabi Muhammad SAW memulai sholat dengan 2 rakaat dua kali setiap hari. Satu kali di pagi hari, dan kedua kalinya di malam hari. Kemudian, Nabi Muhammad SAW pulang kerumah dan mengajarkan Khadijah apa yang dipelajari dari Malaikat Jibril.

Dari waktu ke waktu, Nabi Muhammad SAW tidak pernah melewatkan hari2nya Sebelum Nabi Muhammad melakukan migration ke kota Madina, Nabi Muhammad melakukan jurney dalam satu hari ke Jerusalem dan ke Heavens (Mi’raaj). Dalam jurneynya, Allah yang Maha Kuasa, memerintahkan Nabi Muhammad untuk sholat lima waktu dalam seharinya. Sholat itu adalah hadiah yang diberikan kepada orang2 yang percaya untuk mengalami pengalaman naik ke level yang lebih tinggi.

Sholat memberikan kesempatan untuk orang2 yang percaya kepada Allah untuk berkomukasi kepada Tuhannya. Dalam setiap sholat, setiap muslim akan membacakan surah Al-Fatihah.

Allah berjanji bahwa setiap kali muslim membaca Al Fatihanya, akan adanya suatu jalinan komunikasi antara Allah dengan yang memujanya. Nabi Muhammad SAW mengatakan, (bahwa Allah) berkata, Tuhan yang Maha Tinggi berkata, setiap budakku (manusiaku) berkata dalam sholatnya. Semua pujaan  hanya untuk Allah  Aku (Allah) katakan: Manusiaku memujaku. Sewaktu ia mengucapkan: segala pujian bagi Allah, Tuhan semesta alam, Yang menguasai hari pembalasan. Aku akan berkata, manusiaku memujiku. Sewaktu ia mengatakan, “Engkau sendiri yang kami sembah, dan bantuanmulah yang kami cari. Aku (Allah SWT) katakan, : "Semua (percakapan) ini adalah antara aku dan manusiaku." Sewaktu ia mengatakan,"Tunjukanlah kami jalan yang lurus," Aku (Allah SWT) katakan:"Ini untuknya (jalan yang lurus), aku berikan apa ang ia mau.”

Seperti diceritakan oleh Al-Bajhaqi, Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan Sholat adalah pilar dari agama. Nabi Muhammadpun menambahkan, bahwa Islam didirikan dengan lima pilar. Kedua, dihakikatkan dengan sholat lima waktu seharinya (Diceritakan oleh Al-Bukhaari). Seandainya Islam itu building, Islam itu menjadi kuat karena ada lima pondasi (sholat lima waktu itu), dan kalau salah satu waktunya tidak dilaksanakan, maka building itu (Islam) menjadi lemah.

 Begitu pula seseorang, bila orang tersebut berhenti sholat, maka imannyapun menjadi lemah, ditiup cobaan yang kecil saja, hancurlah manusia itu. Diceritakan oleh Muslim, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa begitu pentingnya sholat, sehingga untuk persaman antara manusia (a man), seseorang yang bertuhan banyak, dan seseorang yang tidak percaya adalah dengan pengabaian sholatnya.

Dalam Quran surah Al Muddaththir (74: 42-43), Allah mengatakan mengenai keberadaan/keadaan orang2 yang tidak percaya, bahwa mereka akan ditanya oleh orang2 yang percaya: { Apakah sebabnya yang membawa kamu kepada hukuman ini?”, mereka akan berkata: “Kami tidak mengerjakan sembahyang (Sholat)”.

Dalam surah yang lain, surah Al-Mukminun (23:1-2), Allah juga mengatakan: {Sesungguhnya yang berjaya adalah orang-orang yang percaya, yang dengan rendah diri (humble) dalam mengerjakan sholatnya},

Dan Dalam surah Al Ma’arij (70:34-35):{ mereka yang selalu mengerjakan sholat waktu tepat pada waktunya akan ditinggikan derajatnya didalam kedudukan yang mulia di dalam surga}.

Allah juga menegaskan pentingnya untuk berkonsentrasi dalam sholat. Sudah tidak diragukan lagi bahwa setan adalah musuh manusia yang  nomor satu.  Setan selalu mengganggu manusia dalam ianya melakukan sholat. Orang-orang yang sholat bisa-bisa saja pikirannya dipenuhi dengan kenangan2 (memories), masalah2/problem, kekawatiran, dan keluarga. Kadang orang2 tersebut bingun apakah ia sholat empat atau tiga rakaat. Ini adalah cara setan mencuri hati/niat/hitungan amal orang2 yang sholat. Manusia diciptakan untuk memuja Tuhan, Allah berkata dalam surah Az-Zariyat (51:56): {Aku tidak menciptakan para jin dan manusia melainkan untuk menyembah aku saja}.

Manusia dihidupkan/diciptakan di dunia ini tujuannya adalah untuk menyembah Allah, dan menyembah Allah, dan sholat adalah cara terbaik untuk menyembah Allah. Pada hari pengadilan, manusia akan menjawab menurut amal ibadahnya Surah At-Takathur (102:8): {maka kamu akan ditanya pada hari itu, tentang kenikmatan yang telah kamu megah-megahkan di dunia itu}.
(Disarikan dari buku: "Why Do We Pray?" by Dr. Suhaib Hasan)


"Remember Allah (swt)in times of ease, and He will recognise you in times of distress. What hit you could not have missed you, what missed you could not have hit you. Remember that victory comes with patience, relief comes with affliction and ease comes with hardship".

0 comments:

Posting Komentar