Rabu, 12 Juni 2013

Cloud Computing


Tahukah anda tentang Cloud Computing?
  Cloud Computing adalah suatu istilah yang banyak digunakan oleh Industi IT yang memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Namun pada intinya Cloud Computing adalah suatu pergeseran dari perusahaan dalam membeli dan memelihara server dan aplikasi on-premise yang mahal, dan bergerak menuju metode penyewaan IT, sesuai dengan kebutuhan, dari satu penyedia layanan publik.
  Hanya dalam beberapa tahun terakhir hal ini telah menjadi layak dan masuk akal bagi perusahaan untuk memindahkan teknologi mereka ke sebuah pusat data yang dikelola secara profesional oleh pihak luar. Perubahan ini telah didorong oleh mulai tersedianya Internet berkecepatan tinggi yang tidak hanya tersedia di kantor Anda, tetapi juga di rumah, di warung kopi dan di mana saja anda dapat melakukan penerimaan sinyal telepon seluler. Kenyataan ini telah memungkinkan terjadinya konsolidasi yang revolusioner.
  Alasan ekonomi yang menjadi pendorong di belakang konsolidasi ini adalah penghematan biaya yang signifikan dan pengurangan risiko yang diterima oleh perusahaan ketika mereka memusatkan sumber daya teknologi mereka di sebuah pusat data yang dikelola secara profesional oleh pihak luar. Penyedia layanan publik dapat mengimplementasikan keamanan industri yang paling canggih dan proses ketersediaan yang tinggi serta menawarkan pemantauan dan pemeliharaan server 24x7.
  Biaya teknologi yang lebih rendah karena penyedia layanan public dapat berbagi sumber daya teknologi dan melakukan pembelian perangkat keras dan perangkat lunak dalam jumlah besar untuk Anda. Saat ini, dengan biaya lebih murah perusahaan dapat mendapatkan perangkat lunak terbaru maupun ketersediaan sistem yang tinggi yang dulunya hanya bisa dijangkau oleh perusahaan besar.

KEUNTUNGAN CLOUD COMPUTING SISTEM
  Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat dalam penggunaan Cloud Computing. Namun, secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud Computing antara lain:
[1] Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya,
[2] Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas,
 [3] Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi,
[4] Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet,
[5] Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat

KEKURANGAN CLOUD COMPUTING
Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:
[1] service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
[2] privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama,
[3]  compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
[4] data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
[5] data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.

Beberapa pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud Computing adalah:
- Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider
- Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
- Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider
- Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
- Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar
- Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
- Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
- Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.

Perbedaan Layanan Cloud :
SaaS (Software as a Service), dimana user dapat memanfaatkan aplikasi tertentu di Cloud -umumnya dengan cara berlangganan. Misalnya : software sales di salesforce.com, Yahoo Premium di Yahoo, LotusLive! atau Microsoft Office 365.
PaaS (Platform as a Service) adalah layanan yang menyediakan modul siap pakai; yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi, berjalan diatas platform tersebut. Misalnya : Pengembangan game di Facebook, Google Android, Apple i-Tunes, dsb.
IaaS (Infrastructure a Service) adalah layanan yang "menyewakan" sumberdaya teknologi informasi dasar, yang meliputi media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dll, yang digunakan untuk menjalankan aplikasi.

Cloud Computing Membutuhkan Server Orisinal
Tentu saja sebuah fungsi cloud membutuhkan server “mumpuni” dibelakangnya. Tanpa server, mustahil menjalankan layanan ini, karena seluruh fungsinya bergantung pada sebuah sistem enterprise berbasis server.
Dan informasi dari Product Manager Rainer Server (Mr. Rendy) : semua server Rainer sudah mendukung Virtualisasi -yang artinya bisa menjalankan Cloud Computing. Skala Cloud Computing sendiri tergantung dari tipe server yang digunakan, tapi pada dasarnya server Rainer yang paling Value (tipe SV) mampu menjalankan Cloud dalam skala tertentu.

Syarat sebuah server yang cocok untuk Cloud Computing :
1.    Memiliki kemampuan virtualisasi
Virtualisasi merupakan kemampuan untuk menjalankan beberapa server secara virtual disebuah perangkat server utama. Server Virtual bisa dijalankan menggunakan fitur dan aplikasi khusus, misalnya VMWare atau ProxMox. Dengan server virtual, user tidak perlu membeli banyak server untuk menjalankan fungsi server berbeda, misalnya web server, database server, FTP server, dsb. Virtualisasi mutlak diperlukan cloud computing, agar dapat melayani user dengan beragam platform software.

2.    Menggunakan arsitektur & komponen orisinal server
Server cloud computing haruslah sebuah “server orisinil”, yaitu sebuah perangkat yang memiliki arsitektur dan komponen server sesungguhnya. Hal ini penting dilakukan karena layanan cloud harus mampu bekerja tanpa henti (24-jam x 7-hari), mampu menangani request pekerjaan dalam jumlah banyak dan bisa menangani data dalam kapasitas besar. Beberapa komponen penting yang harus memiliki teknologi server, seperti : Processor, Motherboard, Hard Disk dan Power Supply.

3.   Menggunakan Motherboard server dengan dual-LAN port kemampuan Gigabit Ethernet
Walau tampak sederhana, tapi sebuah server orisinal haruslah menggunakan dual LAN port untuk memisahkan protokol internet pada fungsi server berbeda. Server “non-orisinal” umumnya menggunakan single LAN port seperti sebuah PC Desktop.

4.    Memiliki kemampuan scale-out
Scale-out adalah kemampuan unik server yang membedakannya dengan perangkat komputer lain. Scale-out adalah fungsi dimana sebuah unit server dapat ditambah jumlahnya, yang digunakan secara bersamaan. Itu mirip seperti kita membangun rumah, yang ditambah ruangan atau tingkat bangunanannya. Dalam arsitektur server, penambahan jumlah server bisa dalam sebuah tumpukan (stack, rackmount atau blade) atau dihubungkan secara standar saja.

Contoh Perusahaan yang menggunakan Cluod Computing
          Perusahaan yang menggunakan Cloud Computing adalah IBM. baru baru ini IBM telah di kabarkan membeli cloud computing pada softlayer seharga $ 2miliyar (diberitakan oleh New York Times). Saya rasa ini tepat seiring berjalannya teknologi yang membutuhkan pertukaran data yang cepat dan tentunya storage yang kini tidak harus berbentuk hard, maka dapat memanfaatkan layanan cloud.
Dalam ucapannya, Erich Clementi selaku  IBM global technology services senior vice president "Dengan SoftLayer, IBM akan mempercepat membangun-keluar dari infrastruktur awan publik kami untuk memberikan klien pilihan luas persembahan awan," SoftLayer memiliki kantor pusat di Dallas dan memelihara pusat data di Asia, Eropa dan Amerika Serikat untuk memberikan tenaga komputasi online untuk sekitar 21.000 pelanggan, menurut IBM.
"Bersama SoftLayer dan IBM memperluas jangkauan mereka untuk klien baru, baik lahir-on-the-cloud dan lahir-in-the-perusahaan." IBM membanggakan sudah menjadi salah satu penyedia terkemuka di dunia layanan berbasis cloud dan meramalkan bahwa pendapatan di sektor itu akan mencapai $ 7000000000 per tahun pada tahun 2016. IBM mengatakan akan membuat Cloud divisi Layanan baru di perusahaan setelah akuisisi SoftLayer, yang diharapkan untuk menutup pada bulan Oktober.
Sekian ulasan dari saya, semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Sampai jumpa. :)



Sumber:
http://www.indonesiancloud.com/id/content/cloud-computing
http://au.news.yahoo.com/latest/a/-/latest/17481293/ibm-buys-cloud-computing-company-softlayer/

0 comments:

Posting Komentar